Kecamatan Dau
CANDI BADUT |
|
Lokasi |
Desa Karangbesuki, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang |
LuasTanah |
2808 m2 |
Usia Candi |
Lebih dari 1400 tahun |
Tahun ditemukan |
1921 |
Penemu Candi |
Maureen Brecher |
Bangunan |
Peralihan gaya bangunan klasik Jawa Tengah ke Jawa Timur
|
Ukuran |
17,27 m X 14,04 m |
Tinggi |
8 m |
Diolah dari berbagai sumber
CandI Badut adalah salah satu warisan sejarah yang ada di Kabupaten Malang dan merupakan candi tertua di Jawa Timur. Pada tahun 1921 silam, Candi Badut ditemukan di tengah sawah. Waktu itu yang terlihat hanyalah gundukan bukit batu, reruntuhan dan tanah, bahkan diatasnyatumbuh beberapa pohon beringin. Orang pertama yang memberitakan keberadaan Candi Badut ini adalah Maureen Brecher, seorang kontrolir bangsa Belanda yang bekerja di Malang. selang empat tahun setelah ditemukan, candi ini-pun dipugar untuk pertama kalinya. Selanjutnya, untuk lebih memperindah candi dan menyempurnakan bentuk, pemugaran kembali dilakukan yakni pada tahun 1990-1991.
Peninggalan sejarah yang perlu di jaga dan dilestarikan keberadaan nya ini, diperkirakan telah berusia lebih dari 1400 tahun. Bahkan diyakini Candi Badut merupakan candi peninggalan Prabu Gajayana, yakni penguasa kerajaan Kanjuruhan sebagaimana termaktub dalam prasasti Dinoyo tahun 760 Masehi. Bangunan Candi Badut sendiri terbagi menjadi 3 bagian, yakni kaki candi, badan candi, dan kepala candi. Sebuah bangunan candi induk dengan Arca Durga, terletak di sebelah utara, sedangkan Lingga Yoni dapat ditemukan di dalam badan candi. Di areal ini, kita juga dapat menemukan pondasi candi perwara berupa 1 buah Arca Nondi dan Lingga Yoni, serta reruntuhan batu candi yang tersusun di halaman.
Jika sedang berwisata di Candi Badut, kita akan dapat melihat bahwa Candi ini menghadap ke arah barat dan dikeliling oleh gunung-gunung. Beberapa gunung yang mengelilingi Candi Badut adalah Gunung Kawi di sebelah selatan, Gunung Arjuna di barat, Gunung Tengger di utara dan Gunung Semeru di timur.
Untuk dapat menikmati cagar budaya yang buka setiap hari dari pukul 08.00-15.00 WIB ini, pengunjung tidak dikenakan tarif khusus. Sebab selain sebagai wisata sejarah, candi ini juga kerap kali digunakan sebagai lokasi upacara keagamaan bagi pemeluk agama Hindu.
Rute yang harus ditempuh untuk dapat sampai ke lokasi jika menggunakan kendaraan pribadi dari Kota Malang, yakni menuju terlebih dahulu ke Jl. Retawu di sebelah utara Museum Brawijaya. Ikuti jalan ke arah barat melewati Jl. Bondowoso, Jl. Raya Tidar, Jl. Puncak Mandala, Jl. Puncak Yamin, Jl. Esberg, lalu belok kanan melewati ujung Jl. Himalaya (pangkalan mikrolet trayek Arjosari-Tidar/AT). Dari sini kita akan dapat menemui Jl. Candi VD, dimana lokasi candi berada di kiri jalan, tepat di depan TK Dharma Wanita II Karangbesuki.
Namun, jika menggunakan angkutan umum, dari Kota Malang kita bisa naik mikrolet jurusan Arjosari-Tidar (AT) dan turun di pojok Jl. Himalaya. Dari sini, kita harus berjalan ke arah utara kurang lebih 300 meter, hingga sampai di lokasi candi.
Fasilitas yang disediakan di areal wisata sejarah Candi Badut, adalah 1 (satu) tempat informasi, 1 (satu) buah kamar mandi dan lahan parkir. Berbagai jajanan juga bisa dijumpai dengan mudah jika kita merasa lapar atau haus kala berwisata di Candi Badut.